Kebahagiaan. Bukankah itu yang sedang kita cari?
Kebahagiaan letaknya tak jauh di mana. Ia berada dalam
sebuah organ dalam tubuh bernama hati. Semakin besar kapasitas hati kita untuk
menampung kebahagiaan, semakin besar kebahagiaan yang akan kita rasakan. Besar
kecilnya kapasitas itu tergantung seberapa sering kesedihan dan duka hadir
dalam diri. Mengapa demikian? Bukankah hukum keseimbangan berlaku dalam setiap
hal dalam hidup?! Ya!
Tiap kesedihan akan mengajari kita bagaimana arti sedikit kebahagiaan. Orang yang telah 3 hari tak merasakan sesuap nasi, akan begitu bersyukur ketika mendapatkannya, dalam jumlah sesedikit apapun.
Tiap kesedihan akan mengajari kita bagaimana arti sedikit kebahagiaan. Orang yang telah 3 hari tak merasakan sesuap nasi, akan begitu bersyukur ketika mendapatkannya, dalam jumlah sesedikit apapun.
Kesedihan adalah cara Tuhan melembutkan hati kita.
Mengapa? Karena kita lebih merasa dekat kepada Tuhan –kadang– ketika kesedihan
itu datang. Kesedihan, adalah cara Tuhan menggali hati kita. Menggali lubang
yang besarnya akan berbanding lurus dengan kemampuan hati kita untuk menampung
kebahagiaan. Semakin besar lubang di hati, semakin besar pula kebahagiaan yang
kan dinikmati.
Jika suatu saat Tuhan sengaja menguji kita dengan
kesedihan, jangan berprasangka buruk kepada Tuhan dengan mengatakan : “Tuhan,
mengapa kau lakukan ini padaku?”. Berprasangka baiklah pada-Nya.
Bersyukurlah.
Tak ada Pesta yang Tak Berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar